Angin,
rahmat menyelang-nyeli
rahmat apatah yang menghembus
mgusap satu perkhabaran
pagi
senja
malam
namun angin tak pernah mati
rahmat datang lagi
dalam derita
dalam bahgia
gerimis menikam-nikam tanpa silu
tanda nikmat tak pernah mati
hujan mencurah-curah
akhirnya membuak-buak
lantas membanjiri
hati yang enggan bersyukur
hujan tiada pernah mati
bila angin menerpah nerjah
itulah berita
tentang nikmat
tidak pernah minta disykuri
tapi Allah tetap kekal
tidak pernah mati...
nukilan: normah suk0r
No comments:
Post a Comment